Terdapat beberapa perbedaan antara Outsourcing dan Headhunter. Meskipun sama-sama menyediakan tenaga kerja bagi klien namun kedua jenis perusahaan menyediakan jenis jasa yang tidak sama. Ingin tahu, apa saja perbedaan antara perusahaan outsourcing dengan headhunter? Simak terus penjelasannya di artikel kami berikut ini.
Daftar Isi
Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, mencari tenaga kerja yang berkualitas bukanlah tugas yang mudah. Biasanya, perusahaan perlu melakukan proses seleksi dan rekrutmen yang panjang untuk memastikan bahwa kandidat yang akan dipekerjakan benar-benar sesuai dengan posisi yang dibutuhkan. Hal ini tentu akan memakan banyak waktu terlebih jika perusahaan membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang banyak.
Untungnya, jasa outsourcing dan headhunter hadir untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan adanya pihak ketiga penyedia tenaga kerja ini, perusahaan bisa secara efektif dan efisien memperoleh tenaga kerja berkualitas dengan proses yang cepat.
Apa Perbedaan Outsourcing dan Headhunter?
Jika saat ini perusahaan Anda sedang mempertimbagkan layanan outsourcing atau headhunter yang harus dipilih, berikut kami sajikan beberapa point utama yang dapat membedakan keduanya.
1. Level tenaga kerja yang disediakan
Perusahaan outsourcing adalah perusahaan yang menyediakan tenaga kerja di level pekerja tingkatan dasar atau tidak terkait dengan posisi manajerial. Contoh tenaga kerja outsourcing seperti web developer, content writer, customer service, call centre, staff admin, security, dan masih banyak lagi.
Sedangkan headhunter merupakan perusahaan atau lembaga yang menyediakan jasa konsultasi dan rekrutmen untuk mendapatkan tenaga kerja dengan posisi managerial ke atas atau sudah berada di level senior. Dengan kata lain, ketika melakukan proses rekrutmen, headhunter biasanya akan mencari tenaga kerja yang berpendidikan tinggi serta berada pada usia produktif atau sekitar 25 sampai 35 tahun.
2. Status karyawan
Perbedaan outsourcing dan headhunter selanjutnya juga bisa Anda lihat pada status karyawan atau tenaga kerja yang disediakan. Jika Anda mencari tenaga kerja dari perusahaan outsourcing, maka tenaga kerja tersebut akan bekerja secara sementara di perusahaan Anda. Dengan kata lain, perusahaan Anda “menyewa” tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan outsourcing.
Berbeda halnya dengan headhunter. Saat Anda mencari tenaga kerja dari perusahaan ini, maka tenaga kerja yang diperoleh akan bekerja secara permanen atau kontrak sesuai dengan kesepakatan terhadap klien. Meskipun begitu, secara garis besar headhunter bisa dikatakan sebagai penyedia tenaga kerja dengan sistem “beli putus”. Jadi, calon karyawan yang akan dipekerjakan nantinya akan menjadi milik klien sepenuhnya.
3. Sistem pembayaran jasa
Antara outsourcing dan headhunter juga memiliki sistem pembayaran yang berbeda. Saat Anda menggunakan tenaga kerja dari outsourcing, perusahaan klien perlu membayar jasa tenaga kerja kepada vendor setiap bulannya. Nantinya, perusahaan outsourcing tersebut yang akan menyalurkan gaji tersebut kepada karyawan dengan nominal yang sudah dipotong sekian persen untuk biaya jasa.
Dapatkan Tenaga IT Outsourcing Anda Segera!
Solusi hemat biaya untuk menemukan spesialis IT dalam waktu singkat.
Percayakan penyediaan tenaga IT Outsourcing Java Developer, .NET Developer, ReactJS Developer, VueJS Developer, Project Manager, dll kepada KAZOKKU agar Anda dapat fokus pada peningkatan daya saing bisnis.
Konsultasikan kebutuhan tenaga IT Outsourcing Anda secara GRATIS di sini!
Sedangkan pada perusahaan headhunter, pembayaran jasa dilakukan pada tahap awal saat kandidat mulai dipekerjakan atau menandatangani kontrak. Umumnya, biaya yang perlu dikeluarkan klien adalah sekitar 15-30 % dari total 13 kali gaji karyawan bersangkutan. Selanjutnya untuk detail hak dan kewajiban karyawan mulai dari gaji, bonus, ataupun tunjangan akan dibayarkan klien secara langsung pada calon karyawan yang dipekerjakan.
Selain itu, sebelum memutuskan layanan mana yang sebaiknya digunakan, Anda juga perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari layanan outsourcing dan headhunter. Berikut kami sajikan informasinya.
Outsourcing vs Headhunter, Kelebihan dan Kekurangannya
Untuk memutuskan layanan mana yang sebaiknya digunakan, tentu Anda perlu melihat kebutuhan perusahaan Anda. Jika memang membutuhkan tenaga kerja level dasar maka layanan dari perusahaan outsourcing bisa Anda pilih. Namun jika, Anda mencari tenaga kerja senior dan ingin membangun tim yang solid maka Anda bisa menggunakan jasa headhunter.
Selain itu, setelah Anda memahami perbedaan outsourcing dan headhunter, Anda juga perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari kedua layanan tersebut untuk bisa memilih solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.
Kelebihan dan Kekurangan Outsourcing
Kelebihan Outsourcing:
1. Jauh lebih murah
Jika dibandingkan dengan jasa headhunter, layanan outsourcing terbilang lebih murah. Perusahaan klien cukup membayar biaya jasa outsourcing setiap bulan kepada vendor dan mereka yang akan membayarkan gaji pada karyawan yang dikontrak. Selain itu, karena tenaga kerja outsourcing dikontrak dalam kurun waktu tertentu, maka perusahaan bisa lebih fleksibel mengubah biaya tetap (pengeluaran konstan) menjadi biaya variabel (pengeluaran biaya sesuai kebutuhan) saat membayar tenaga kerja.
2. Manajemen karyawan terbantu
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, karyawan outsourcing merupakan karyawan yang “disewa” oleh perusahaan klien. Dalam kondisi tersebut, karyawan akan tetap dikelola oleh pihak outsourcing. Dengan demikian, tim HRD perusahaan klien akan lebih terbantu, terlebih jika karyawan outsourcing yang dikontrak dalam jumlah yang besar.
Kekurangan Outsourcing:
1. Adanya risiko terungkapnya informasi rahasia perusahaan
Tenaga kerja outsourcing memiliki kemungkinan untuk bisa memperoleh data atau info rahasia milik perusahaan klien. Oleh sebab itulah, jika Anda memang ingin menggunakan jasa outsourcing maka pastikan bahwa terdapat perjanjian tertulis bahwa tenaga kerja tersebut turut serta dalam menjaga kerahasiaan data atau informasi-informasi milik perusahaan klien.
Kelebihan dan Kekurangan Headhunter
Kelebihan Headhunter:
1. Memperoleh tenaga kerja senior
Jika Anda sedang mencari tenaga kerja senior untuk posisi managerial ke atas, maka jasa headhunter sesuai untuk kebutuhan perusahaan. Jasa headhunter akan mempertemukan perusahaan dengan tenaga kerja profesional level atas dalam waktu yang cepat.
2. Rahasia perusahaan terjaga
Mengingat karyawan disediakan dengan sistem “beli putus” maka calon karyawan yang dipekerjakan akan menjadi milik klien sepenuhnya. Dengan demikian, Anda memiliki kontrol penuh terhadap karyawan tersebut sehingga rahasia perusahaan bisa lebih terjaga dengan baik.
Kekurangan Headhunter:
1. Lebih mahal
Biaya yang perlu dikeluarkan untuk membayar jasa headhunter lebih tinggi dari outsourcing. Selain harus membayar jasa headhunter yaitu antara 15-30 % dari total 13 kali gaji karyawan kepada pihak vendor, perusahaan juga setiap bulannya perlu mengeluarkan biaya tetap untuk membayar upah tenaga kerja yang dipekerjakan mulai dari gaji, bonus, ataupun tunjangan.
Outsourcing vs Headhunter, Mana yang Harus Dipilih?
Dengan penjelasan di atas, saat ini Anda bisa mengetahui apa perbedaan outsourcing dengan headhunter. Sebelum Anda memutuskan layanan mana yang sebaiknya digunakan, Anda tentu perlu mempertimbangkan kembali apa yang menjadi kebutuhan perusahaan Anda.
Jika Anda membutuhkan layanan yang dapat membantu menghemat biaya operasional perusahaan serta mampu mengurangi beban manajemen SDM maka Anda bisa memilih untuk menggunakan layanan outsourcing. Namun pastikan bahwa vendor penyedia tenaga alih daya tersebut profesional serta mampu menjaga info rahasia perusahaan klien seperti KAZOKKU.
KAZOKKU sendiri merupakan perusahaan IT Outsourcing yang berada di Indonesia. Kami dapat menyediakan tenaga alih daya di bidang IT untuk perusahaan Anda. Saat ini kami menyediakan tenaga kerja dengan beberapa keterampilan yaitu:
Dev Ops, UI/UX designer, mobile apps developer, business/system analyst, IT security engineer, QA atau tester, back end developer outsourcing yang mencakup Java Developer, .Net Developer, Golang Developer, NodeJS Developer, dan PHP Developer, serta front end developer outsourcing seperti React.JS, Vue.JS,
dan Angular.JS Developer. Selain itu, kami juga dapat menyediakan Project Manager yang dapat membantu perusahaan Anda dalam mengelola proyek-proyek IT yang sedang dikerjakan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi Layanan IT Outsourcing Indonesia. Anda juga dapat menghubungi kami untuk mendapatkan penjelasan secara langsung dari tim kami.