In-house production artinya adalah suatu kegiatan atau praktik yang dilakukan dengan mengandalkan tenaga kerja internal serta aset lain yang dimiliki oleh perusahaan. Di artikel berikut kami akan menyajikan informasi terkait praktik bisnis tersebut sekaligus kelebihan dan kekurangannya.
Daftar Isi
Seperti yang kita ketahui, saat ini pengembangan sistem IT merupakan salah satu bidang yang harus dikerjakan oleh tenaga ahli di bidangnya. Perusahaan-perusahaan umumnya akan menggunakan tenaga kerja outsourcing IT untuk menekan biaya produksi tersebut. Meskipun begitu saat ini in-house production menjadi salah satu praktik yang menarik banyak perhatian.
Apabila Anda juga tertarik dengan sistem produksi in-house ini, pada artikel berikut kami akan menjelaskan beberapa kelebihan dan dan kekurangnya sebagai bahan pertimbangan. Berikut kami sajikan penjelasan nya untuk Anda.
Apa Itu In-House Production?
In-house production adalah suatu kegiatan atau pratik yang dilakukan dengan mengandalkan tenaga kerja internal serta aset lain yang dimiliki oleh perusahaan. Secara sederhana, arti in-house production atau insourcing mengacu pada pemanfaatan tenaga ahli internal daripada tenaga ahli eksternal atau dari luar.
Perlu diketahui, pekerjaan yang berhubungan dengan sistem IT pada awalnya dianggap tidak terlalu penting. Namun di zaman modern di mana teknologi sudah semakin berkembang, internet atau sistem IT menjadi bagian penting untuk menjalankan strategi bisnis. Oleh karena itulah, perusahaan akan berusaha keras untuk mengembangkan dan mengelola sistem IT yang dimilikinya. Salah satu caranya adalah dengan melakukan praktik in-house production tersebut.
Lawan dari In-House Production
Saat mengembangkan suatu sistem IT selain mengandalkan in-house production, perusahaan juga bisa menggunakan strategi yang sudah cukup populer saat ini yaitu dengan memanfaatkan tenaga ahli eksternal atau outsourcing. Strategi tersebut dikenal dengan istilah “outsourced production” dan menjadi lawan kata dari in-house production (insourcing).
Apakah departemen IT berperan aktif dalam in-house production?
Saat perusahaan menggunakan layanan outsourcing, maka pekerjaan yang berhubungan dengan IT atau internet seringkali dianggap sulit untuk ditangani sendiri sehingga dialihdayakan ke tenaga eksternal. Namun saat menjalankan praktik in-house production maka departemen IT akan sangat berperan aktif.
Perlu diketahui, saat ini ada banyak perusahaan yang tidak memiliki departemen IT. Di sisi lain, perusahaan ingin menjalankan produksi secara internal/in-house sehingga pembentukan departemen baru yaitu departemen IT menjadi marak terjadi.
Baca Juga: Alasan Mengapa JavaScript Developer Akan Terus Dibutuhkan oleh Perusahaan
Dapatkan Tenaga IT Outsourcing Anda Segera!
Solusi hemat biaya untuk menemukan spesialis IT dalam waktu singkat.
Percayakan penyediaan tenaga IT Outsourcing Java Developer, .NET Developer, ReactJS Developer, VueJS Developer, Project Manager, dll kepada KAZOKKU agar Anda dapat fokus pada peningkatan daya saing bisnis.
Konsultasikan kebutuhan tenaga IT Outsourcing Anda secara GRATIS di sini!
Kelebihan In-House Production (Insourcing)
1. Waktu penyelesaian lebih cepat
Kelebihan atau keuntungan terbesar yang diperoleh saat menjalankan in-house production adalah waktu penyelesaian yang lebih cepat. Hal ini dapat terjadi karena Anda tidak perlu melakukan proses outsourcing pekerjaan atau proses mengalihdayakan tugas ke pihak luar.
Saat Anda memiliki departemen IT sendiri, maka Anda bisa melakukan berbagai hal sesegera mungkin secara internal mulai dari perencanaan hingga pengembangan sistem. Selain itu, in-house production juga memungkinkan proses komunikasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih mudah. Dengan begitu, praktik ini dapat dikatakan sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi bisnis.
2. Penghematan biaya
Penggunaan tenaga kerja outsourcing sebenarnya merupakan solusi yang dapat menghemat pengeluaran perusahaan. Namun perlu diketahui bahwa ketika perusahaan mengalihdayakan suatu pekerjaan ke tenaga kerja eksternal spesialis maka biayanya bisa menjadi cukup besar. Oleh karena itu, saat Anda memiliki tim ahli atau pakar di bidang IT sendiri maka perusahaan bisa menghemat biaya pengeluaran.
3. Meningkatkan keterampilan teknologi internal
Teknologi akan semakin maju sehingga tim IT harus selalu meningkatkan keterampilannya agar sesuai dengan tren yang sedang berkembang. Ketika perusahaan ingin menjalankan in-house production, maka mau tidak mau tim IT internal harus bisa meningkatkan dan mengembangkan kemampuannya. Dengan begitu, perusahaan akan mengalami peningkatan keterampilan teknologi pada tim internalnya.
Kekurangan In-House Production (Insourcing)
1. Pengembangan keterampilan engineer jadi kebutuhan mendesak
Jika perusahaan Anda berencana untuk menghentikan praktik outsourcing dan fokus pada in-house production maka Anda perlu mempersiapkan engineer dengan keterampilan yang mumpuni untuk menangani pekerjaan in-house.
Hal tersebut harus menjadi perhatian karena jika Anda menghentikan outsourcing tanpa sumber daya manusia yang dapat menangani pekerjaan in-house maka ada risiko di mana penyelesaian pekerjaan menjadi tertunda. Jadi, kekurangan in-house production adalah perusahaan perlu melakukan proses rekrutmen yang panjang serta mengadakan pelatihan untuk mendapatkan tenaga kerja internal yang kompeten di bidangnya.
2. Koordinasi tidak selalu berjalan mulus
Jika tugas-tugas yang selama ini dialihdayakan ke tim eksternal kemudian harus ditangani sendiri secara internal, maka ada risiko di mana kemampuan komunikasi dan teknis akan menjadi berkurang. Kondisi ini dapat terjadi ketika keahlian engineer yang direkrut tidak setara dengan engineer outsourcing yang dipergunakan sebelumnya. Selain itu, saat terjadi perubahan tim engineer maka kemungkinan akan ada metode/teknik pengembangan yang berbeda sehingga tim harus melakukan penyesuaian kembali.
Kelebihan Outsourcing
1. Dapat memperoleh tenaga kerja berkualitas (high skilled resource)
Kelebihan yang ditawarkan oleh outsourcing adalah tingkat keahlian tenaga kerja yang tinggi. Jadi, meskipun perusahaan belum memiliki pengetahuan internal yang dibutuhkan untuk mengembangkan produk berkualitas tinggi, perusahaan tetap bisa mewujudkannya dengan bantuan tenaga ahli eksternal yang disediakan oleh perusahaan IT outsourcing.
2. Mengurangi beban biaya, waktu, dan usaha
Saat Anda memanfaatkan layanan outsourcing, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya pelatihan untuk pengembangan karyawan seperti sertifikasi, kursus dan bentuk training lainnya. Anda juga dapat menghemat biaya pengeluaran karena tidak perlu memberikan benefit atau tunjangan karyawan yang mahal. Selain keuntungan itu, tim HRD di perusahaan Anda juga tidak perlu menjalankan proses rekrutmen yang panjang sehingga dapat menghemat waktu dan energi. Ini memungkinkan Anda untuk dengan cepat mengisi posisi yang diperlukan dengan tenaga kerja berkualitas dari perusahaan outsourcing.
Kekurangan Outsourcing
1. Perbedaan standar
Berkat kurangnya keterlibatan dalam proses rekrutmen, terkadang akan terjadi perbedaan standar antara tenaga kerja outsourcing yang disediakan vendor dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan klien harus memastikan agar perusahaan outsource dapat mencari tenaga kerja yang sesuai dengan standarnya.
2. Masalah komunikasi
Masalah komunikasi kemungkinan akan terjadi bahkan antara perusahaan dengan vendor maupun dengan tenaga kerja outsource. Oleh karena itu, masalah komunikasi harus diminimalisir dari awal dengan memperjelas segala hal terkait layanan, kontrak kerja, peran, tanggung jawab, dan lain sebagainya.
Baca Juga: 5 Perusahaan Besar yang Memanfaatkan Jasa Outsourcing dengan Sukses
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam In-House Production
1. Menganalisis kebutuhan perusahaan
Hal yang perlu diperhatikan saat menjalan in-house production yang pertama adalah menentukan bagian mana saja dari bisnis yang harus dikerjakan secara internal. Untuk menjaga kualitas pekerjaan, maka pertama-tama pikirkan dan tentukan pekerjaan mana saja yang akan di-handle sendiri oleh perusahaan dan seberapa banyak pekerjaan yang mampu dikerjakan oleh sumber daya manusia yang saat ini tersedia.
2. Pengelolaan biaya seefektif mungkin
Sebagian besar orang berpendapat bahwa in-house production bisa menjadi solusi untuk menekan biaya pengeluaran. Namun saat perusahaan ingin kembali melakukan praktik in-house production dengan mengambil alih pekerjaan yang sudah diserahkan ke pihak outsourcing, maka ada biaya lain yang perlu ditanggung secara internal. Contohnya seperti biaya rekrutmen dan pelatihan karyawan.
Perlu diketahui bahwa proses rekrutmen dan pelatihan tidak hanya memakan biaya tinggi namun juga proses yang panjang. Jadi, perusahaan Anda harus bisa mengelolanya dengan seefektif dan seefisien mungkin. Selain itu, perusahaan juga perlu mempertimbangkan kembali apakah tenaga, biaya, dan waktu yang sudah dikeluarkan untuk menjalankan proses tersebut akan sebanding dengan hasil yang diperoleh. Perusahaan harus memastikan bahwa mereka mendapatkan tenaga kerja internal yang berkualitas sehingga mampu memberi value pada perusahaan.
3. Jangan hanya fokus pada in-house production
Menjalankan in-house production bukan berarti seluruh tugas harus dikerjakan sendiri secara internal. Perlu Anda ingat, bahwa memaksa semua pekerjaan untuk dikelola sendiri juga akan membuat proses pengembangan sistem menjadi berjalan tidak lancar. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika Anda menggunakan in-house production dan outsourcing secara seimbang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Baca Juga: KAZOKKU: Perusahaan Outsourcing Jakarta Terbaik di Bidang IT
Persiapan/Cara Menjalankan In-House Production
1. Persiapkan SDM internal
Jika Anda ingin beralih dari praktik outsourcing ke in-house production maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mempersiapkan SDM yang diperlukan. Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan, beberapa di antaranya seperti menyerahkan pekerjaan yang dialihdayakan pada tenaga kerja internal, mempelajari keterampilan atau teknik-teknik yang dibutuhkan untuk pekerjaan yang dialihdayakan, serta merekrut karyawan baru dengan keterampilan yang dibutuhkan.
2. Manfaatkan pekerja sementara
Saat beralih menggunakan pratik in-house production, mempersiapkan SDM merupakan salah satu hal yang harus diprioritaskan. Perlu diingat bahwa merekrut tenaga kerja yang benar-benar berkualitas dan sesuai dengan harapan perusahaan bisa memakan waktu yang lama. Untuk mengatasi masalah tersebut, tidak ada salahnya jika perusahaan juga mempertimbangkan pekerja sementara atau pekerja paruh waktu terlebih dahulu untuk melanjutkan pekerjaan.
Kesimpulan
In-house production diharapkan bisa membawa keuntungan bagi perusahaan seperti pengurangan biaya atau peningkatan keterampilan di bidang IT bagi tim internal. Namun perlu diingat, bahwa in-house production juga memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu, agar bisnis bisa berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan maksimal, maka tidak ada salahnya jika perusahaan menjalankan in-house production sekaligus dengan dukungan tenaga kerja eksternal/outsourcing.
Apabila Anda membutuhkan tenaga kerja outsourcing di bidang IT, silakan hubungi KAZOKKU. Anda juga bisa melihat daftar spesialis IT yang kami sediakan dengan mengunjungi link berikut Layanan IT Outsourcing Indonesia.