Ingin tahu apa saja perbedaan utama Quality Assurance vs Quality Control dalam bidang pengembangan perangkat lunak? Simak penjelasannya di artikel kami berikut ini.
Pernahkah Anda mendengar istilah Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC)? Bagi orang awam, kedua istilah ini mungkin terdengar sama. Namun, perlu Anda pahami bahwa dalam dunia pengembangan perangkat lunak, QA dan QC memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda. Meskipun demikian, keduanya sama-sama berguna untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan memiliki kualitas yang baik.
Jika Anda saat ini sedang terlibat dalam pengembangan perangkat lunak, memahami perbedaan antara Quality Assurance vs Quality Control sangatlah penting. Oleh karena itu, pada artikel berikut kami akan memberikan penjelasan selengkapnya untuk Anda.
Quality Assurance vs Quality Control: Pengertian Masing-masing
Pengertian Quality Assurance
Quality Assurance atau sering disingkat menjadi QA adalah langkah proaktif untuk mencegah cacat dalam sebuah proyek. Tim QA akan membantu memastikan bahwa pendekatan, teknik, metode, dan proses yang direncanakan untuk proyek tersebut dirancang dan dijalankan dengan benar. Secara garis besar, tujuan dari QA adalah untuk mencegah terjadinya cacat atau ketidaksesuaian sejak awal siklus pengembangan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas dari suatu produk.
Pengertian Quality Control
Quality Control atau QC adalah langkah-langkah pengendalian kualitas bersifat reaktif untuk memverifikasi kualitas produk. QC akan membantu tim untuk memastikan bahwa produk akhir memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan sebelum dirilis kepada klien atau pelanggan. Tujuan dari QC adalah untuk mengidentifikasi masalah atau isu yang mungkin terjadi setelah produksi atau pengembangan selesai. Dengan kata lain, proses QC dilakukan setelah Quality Assurance atau QA selesai.
Baca Juga: Cara Membuat Website Sendiri, Panduan untuk Pemula
Quality Assurance vs Quality Control: Perbedaan Masing-masing
1. Fokus utama
Fokus QA adalah menerapkan proses pengujian sepanjang siklus pengembangan agar memenuhi standar kualitas. Dengan melakukannya, tim dapat menciptakan sistem terstruktur untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
Sedangkan fokus QC adalah untuk memeriksa kualitas produk yang telah selesai dan mendeteksi masalah yang mungkin ada. Dengan melakukan kegiatan ini, bisnis dapat memperbaiki masalah yang teridentifikasi sebelum melepas produk kepada pelanggan mereka.
2. Sifat yang berbeda
QA dalam pengembangan perangkat lunak memiliki sifat proaktif. Tim QA berusaha untuk mencegah cacat dan masalah kualitas sejak awal dengan memastikan bahwa proses pengembangan yang tepat diikuti.
Dapatkan Tenaga IT Outsourcing Anda Segera!
Solusi hemat biaya untuk menemukan spesialis IT dalam waktu singkat.
Percayakan penyediaan tenaga IT Outsourcing Java Developer, .NET Developer, ReactJS Developer, VueJS Developer, Project Manager, dll kepada KAZOKKU agar Anda dapat fokus pada peningkatan daya saing bisnis.
Konsultasikan kebutuhan tenaga IT Outsourcing Anda secara GRATIS di sini!
QC sendiri memiliki sifat reaktif. QC mengidentifikasi cacat dan masalah kualitas setelah perangkat lunak selesai dikembangkan. Tim QC akan melakukan sejumlah aktivitas pengujian, inspeksi, dan verifikasi untuk menemukan cacat, kesalahan, atau ketidaksesuaian dengan persyaratan kualitas yang telah ditetapkan.
3. Waktu pelaksanaan
Perbedaan Quality Assurance vs Quality Control juga bisa dilihat dari waktu pelaksanaanya. QA terjadi sepanjang tahapan SDLC yaitu dimulai dari tahap awal perencanaan. Ini membantu mencegah cacat sejak awal dan memastikan bahwa proses-proses pengembangan mengikuti standar kualitas. Sedangkan QC dilakukan setelah tahap produksi atau implementasi. Aktivitas yang dilakukan mencakup pengujian dan pemeriksaan produk akhir untuk menemukan dan mengatasi cacat yang mungkin masih muncul setelah proses pengembangan.
4. Ruang lingkup
Quality Assurance vs Quality Control memiliki perbedaan mendasar dalam hal cakupan aktivitas yang mereka lakukan. Ruang lingkup QC lebih berorientasi pada produk akhir atau hasil spesifik dari suatu proyek.
Di sisi lain, ruang lingkup QA lebih berorientasi pada proses. QA memastikan bahwa proses-proses dalam pengembangan perangkat lunak dijalankan dengan baik dan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.
5. Tujuan
Tujuan utama QA dalam pengembangan perangkat lunak adalah untuk mencegah cacat. Tim QA memiliki tanggung jawab untuk memastikan kualitas produk secara keseluruhan, memenuhi persyaratan pengguna, dan mencapai kepuasan pelanggan.
QC bertujuan untuk mengidentifikasi cacat atau masalah kualitas pada perangkat lunak yang telah selesai dikembangkan. Dengan cara ini, produk bisa segera diperbaiki sebelum diluncurkan ke pasar.
Baca Juga: 4 Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak Populer
Mengapa QA dan QC Penting dalam Pengembangan Perangkat Lunak?
1. Meningkatkan kualitas produk
QA dan QC membantu memastikan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Dengan melakukan pencegahan cacat melalui praktik QA yang baik dan mendeteksi cacat melalui aktivitas QC, kesalahan dan masalah kualitas dapat diidentifikasi dan diperbaiki sebelum produk dirilis ke pengguna akhir. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kualitas produk yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
2. Menjaga reputasi dan kepercayaan pelanggan
QA dan QC berkontribusi dalam membangun reputasi perusahaan yang baik dan memperoleh kepercayaan pelanggan. Dengan memastikan kualitas yang konsisten dan menghadirkan produk yang bebas cacat, perusahaan dapat mempertahankan citra positif dan memberikan pengalaman yang baik kepada pelanggan. Pelanggan yang puas cenderung menjadi pelanggan setia dan merekomendasikan produk kepada orang lain, yang pada akhirnya dapat mendukung pertumbuhan bisnis.
3. MematuhI standar dan peraturan
Dalam beberapa industri, seperti industri keuangan, kesehatan, atau keamanan, terdapat standar dan peraturan ketat yang harus dipatuhi. QA dan QC membantu memastikan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan telah memenuhi standar dan persyaratan yang ditetapkan. Dengan menjalankan praktik QA dan QC yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa produk mereka mematuhi regulasi yang berlaku dan menghindari sanksi atau masalah hukum yang mungkin timbul karena pelanggaran.
Baca Juga: Peluang dan Tantangan Bisnis di Era Digital serta Solusinya
Quality Assurance vs Quality Control, Kesimpulan
Meskipun berbeda, Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC) memiliki tujuan yang sama yaitu membantu bisnis menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi yang memenuhi standar industri. QA adalah pendekatan proaktif dengan tujuan mencegah cacat sejak dini melalui proses dan standar yang sistematis. Sedangkan QC adalah pendekatan reaktif dengan tujuan untuk mendeteksi cacat setelah pengembangan selesai melalui inspeksi dan pengujian yang cermat.
KAZOKKU sebagai perusahaan outsourcing terbaik di Indonesia dalam bidang IT, dapat menyediakan Software Quality Assurance untuk membantu memastikan bahwa proses pengembangan perangkat lunak di perusahaan Anda dilakukan dengan standar kualitas tinggi. Kami dapat menyediakan Quality Assurance Automation Tester atau Quality Assurance Manual Tester sehingga Anda bisa memilih tenaga kerja ahli yang sesuai kebutuhan proyek.
Selain itu, kami jaga memiliki tim ahli lengkap untuk proyek pengembangan perangkat lunak mulai dari software developer, UI/UX designer, IT project manager, dll. Dengan solusi IT outsourcing kami ini, proyek Anda bisa segera berjalan. Hubungi kami segera untuk informasi lebih lanjut.