Konsultan outsourcing talenta IT KAZOKKU memiliki peran penting dalam membantu perusahaan menemukan talenta IT yang tepat untuk memenuhi kebutuhan proyek klien. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai tugas konsultan IT Project Manager di KAZOKKU bersama Tria (Fitria Rahmawati).
Perlu diketahui, Tria adalah salah satu konsultan berpengalaman di KAZOKKU yang telah membantu banyak klien dalam memenuhi kebutuhan talenta IT Project Manager Outsourcing. Tria akan membagikan pengalamannya serta memberikan wawasan tentang bagaimana KAZOKKU mampu memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perusahaan yang membutuhkan talenta IT berkualitas, khususnya talenta IT untuk posisi Project Manager.
Penasaran dengan peran dan tugas konsultan outsourcing talenta IT KAZOKKU? Yuk, simak penjelasan selengkapnya!
Bisa ceritakan sedikit tentang latar belakang Anda dan bagaimana Anda menjadi konsultan talenta IT Project Manager Outsourcing di KAZOKKU?
T: Halo salam kenal, saya Fitria Rahmawati atau lebih sering dipanggil Tria. Saya memiliki latar belakang pendidikan S1 Psikologi dari Universitas Muhammadiyah Malang serta memiliki sertifikasi CHRP (Certified Human Resources Professional).
Setelah menyelesaikan studi, saya memulai karier di bidang psikologi klinis sebagai administrator dan content creator. Kemudian, saya mengikuti program magang selama 4 bulan di Aide, di mana saya mengeksplorasi berbagai aspek industri dan sempat berkarir di bidang UI/UX Design dengan mengikuti bootcamp di Binar Academy.
Setelah menyelesaikan bootcamp, saya menemukan passion dan akhirnya mengembangkan karier di bidang rekrutmen IT sebagai Talent Acquisition, dengan fokus pada perekrutan talenta di bidang IT. Selama sekitar 3 tahun, saya telah berpengalaman sebagai Tech Recruiter, membantu berbagai perusahaan mendapatkan profesional IT terbaik.
Saat ini, saya telah bergabung dengan KAZOKKU selama 1,5 tahun sebagai Konsultan Outsourcing Talenta IT, di mana saya berperan dalam menyalurkan tenaga kerja IT yang sesuai dengan kebutuhan klien, khususnya pada posisi IT Project Manager.
Apa yang menjadi motivasi Anda dalam bekerja sebagai konsultan Talenta IT Project Manager Outsourcing?
T: “Saya termotivasi untuk bekerja sebagai konsultan talenta IT Project Manager Outsourcing karena saya menyukai peran yang memungkinkan saya untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik klien maupun kandidat. Saya percaya bahwa membantu perusahaan menemukan tim yang tepat tidak hanya membantu mereka mencapai tujuan bisnis, tetapi juga memberikan peluang karier yang lebih baik bagi para talenta IT. Saya merasa senang ketika tahu bahwa pekerjaan saya memiliki dampak langsung terhadap kesuksesan kedua belah pihak.”
Bagaimana Anda mendeskripsikan peran Anda sehari-hari sebagai konsultan talenta IT Project Manager Outsourcing?
T: “Sebagai konsultan talenta IT Project Manager outsourcing di KAZOKKU, peran saya sehari-hari melibatkan banyak kolaborasi, baik dengan tim internal maupun dengan klien dan kandidat. Saya menghabiskan waktu untuk mendengarkan kebutuhan spesifik klien dan mencari cara terbaik untuk memenuhinya, termasuk menggunakan jaringan profesional saya. Selain itu, saya juga membangun hubungan jangka panjang dengan kandidat, memastikan mereka merasa dihargai dan didukung selama proses seleksi. Hal ini penting karena membangun hubungan yang baik menciptakan hasil seleksi yang lebih sukses.”
Bisakah Anda menjelaskan pengalaman Anda dalam menyalurkan talenta untuk posisi IT Project Manager?
T: “Saya memiliki pengalaman yang solid dalam menyalurkan talenta IT Project Manager dengan memastikan mereka memiliki rekam jejak yang relevan, seperti keberhasilan dalam menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu dan anggaran. Saya menilai kandidat berdasarkan pengalaman mereka dalam mengelola proyek berskala besar, kemampuan mereka dalam memimpin tim, serta keterampilan komunikasi yang efektif. Proses seleksi saya juga melibatkan pengujian kasus nyata untuk melihat bagaimana mereka menangani konflik proyek atau masalah mendesak. Hal ini membantu saya memastikan kandidat memiliki kemampuan untuk memenuhi ekspektasi klien”.
Apa saja kriteria utama yang Anda pertimbangkan saat menyeleksi kandidat IT Project Manager Outsourcing untuk klien?
T: “Saat menyeleksi kandidat untuk klien, saya mempertimbangkan dua kriteria utama: kualifikasi teknis dan kecocokan non-teknis. Dari sisi teknis, saya memastikan kandidat memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk peran tersebut, baik melalui pengalaman kerja, sertifikasi, maupun hasil wawancara teknis. Dari sisi non-teknis, saya memperhatikan kemampuan komunikasi, etos kerja, dan kesesuaian budaya dengan perusahaan klien. Hal ini penting karena kinerja seorang kandidat tidak hanya ditentukan oleh keahlian teknis, tetapi juga oleh kemampuannya untuk berkolaborasi dalam tim.”
Bagaimana Anda memastikan bahwa kandidat yang dipilih memiliki keterampilan dan pengalaman yang sesuai dengan proyek klien?
T: “Saya memastikan kandidat memiliki keterampilan dan pengalaman yang sesuai dengan proyek klien melalui proses seleksi yang terstruktur. Pertama, saya mendalami deskripsi proyek klien untuk memahami kebutuhan spesifik, termasuk teknologi (tech-stack), pengalaman, dan soft skills yang dibutuhkan. Selanjutnya, saya melakukan screening CV secara detail untuk melihat riwayat pekerjaan dan proyek kandidat. Kemudian, saya melakukan wawancara mendalam untuk mengevaluasi riwayat pengalaman proyek kandidat, keterampilannya dan memastikan mereka memahami kebutuhan proyek. Saya juga akan meminta portofolio sebagai bukti kompetensi. Terakhir, saya memverifikasi pengalaman kandidat melalui referensi dari pekerjaan sebelumnya.”
Bisa Anda ceritakan tentang pengalaman Anda yang paling menantang dalam menyalurkan talenta IT project manager outsourcing?
T: “Tentu! Salah satu pengalaman paling menantang yang pernah saya alami adalah ketika saya harus menyalurkan seorang IT Project Manager untuk sebuah proyek besar di industri perbankan. Tantangannya bukan hanya mencari kandidat yang memiliki keterampilan teknis dan manajerial yang sesuai, tetapi juga memastikan mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang regulasi dan standar keamanan data yang ketat di sektor tersebut.
Saya memulai dengan memahami kebutuhan spesifik klien, termasuk hard skill seperti penguasaan Agile dan Waterfall, serta soft skill seperti kepemimpinan yang kuat dan kemampuan komunikasi lintas tim. Tantangan terbesar muncul saat kami menyaring kandidat karena sebagian besar talenta yang tersedia memiliki pengalaman yang lebih fokus pada proyek teknologi umum, bukan khusus di sektor keuangan.
Untuk mengatasinya, saya memperluas pencarian, melakukan pendekatan proaktif ke komunitas IT, dan menggali lebih dalam latar belakang kandidat. Selain itu, saya memberikan briefing mendetail kepada kandidat tentang kebutuhan klien, budaya kerja, dan ekspektasi proyek agar mereka lebih siap. Setelah melalui beberapa tahap wawancara, saya berhasil menemukan kandidat yang tidak hanya memenuhi kriteria tetapi juga mampu memberikan dampak nyata dalam proyek tersebut.
Hasilnya, klien sangat puas, dan kandidat juga berhasil mengelola proyek dengan sukses hingga selesai tepat waktu. Pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya komunikasi yang efektif, pemahaman mendalam tentang kebutuhan klien, serta fleksibilitas dalam menemukan solusi di tengah keterbatasan talenta IT yang ada.
Bagaimana Anda menjaga hubungan baik dengan klien dan kandidat selama dan setelah proses seleksi?
T: ”Menjaga hubungan baik dengan klien dan kandidat adalah prioritas utama bagi saya. Selama proses seleksi, saya memastikan komunikasi yang terbuka dan transparan. Dengan klien, saya rutin memberikan pembaruan terkait progres pencarian dan seleksi kandidat, mendengarkan masukan mereka, dan memastikan setiap keputusan didasarkan pada kebutuhan spesifik mereka. Dengan cara ini, mereka merasa dilibatkan dalam proses.
Sementara itu, untuk kandidat, saya berusaha memberikan pengalaman yang positif dengan menjelaskan setiap tahap seleksi secara jelas, memberikan umpan balik konstruktif setelah wawancara, dan mendukung mereka dalam memahami ekspektasi klien. Saya juga memastikan mereka merasa dihargai, terlepas dari hasil akhirnya.
Setelah proses seleksi selesai, saya tetap menjaga komunikasi dengan kedua pihak. Dengan klien, saya biasanya melakukan follow-up untuk memastikan kandidat yang ditempatkan sesuai dengan ekspektasi mereka dan memberikan dukungan jika ada tantangan yang muncul. Sedangkan dengan kandidat, saya tetap berhubungan untuk memastikan mereka merasa nyaman dengan lingkungan kerja baru mereka dan dapat memberikan kontribusi terbaik.
Pendekatan ini membantu saya membangun kepercayaan dan menciptakan hubungan jangka panjang dengan klien maupun kandidat, yang pada akhirnya mendukung keberhasilan kerja sama di masa depan.
Menurut Anda, mengapa perusahaan penting untuk menggunakan layanan outsourcing talenta IT?
T: “Perusahaan penting menggunakan layanan outsourcing talenta IT karena memberikan akses ke tenaga ahli berkualitas tinggi tanpa harus melalui proses rekrutmen yang rumit. Hal ini juga memungkinkan efisiensi biaya, fleksibilitas dalam skala proyek, dan fokus pada bisnis inti. Selain itu, perusahaan dapat memanfaatkan teknologi terbaru melalui profesional yang berpengalaman, membantu mereka tetap kompetitif di era digital”.
Apa saran Anda untuk perusahaan yang ingin mulai menggunakan layanan outsourcing talenta IT dari KAZOKKU?
T: “Saran saya, perusahaan perlu memahami kebutuhan IT resources mereka dengan jelas, komunikasikan ekspektasi kepada tim KAZOKKU, dan manfaatkan sesi konsultasi untuk solusi terbaik. Mulailah dengan kontrak jangka pendek seperti kontrak 3 bulan atau 6 bulan jika baru pertama kali menggunakan layanan outsourcing, dan jaga komunikasi agar kolaborasi berjalan lancar.”
Konsultan Outsourcing Talenta IT KAZOKKU Membantu Perusahaan Anda Menemukan Talenta IT/DX yang Tepat
Layanan outsourcing talenta IT dari KAZOKKU adalah solusi efektif untuk mengatasi berbagai tantangan berikut:
- Kebutuhan tenaga IT tambahan untuk mengatasi keterlambatan proyek.
- Mencari spesialis IT dengan keahlian khusus untuk kebutuhan jangka pendek.
- Mengevaluasi talenta IT/DX sebelum memutuskan pengangkatan sebagai karyawan tetap.
- Keterbatasan kapasitas dalam perekrutan, manajemen, dan pelatihan tenaga IT.
- Prosedur internal yang rumit dan lambat, menghambat pemenuhan staf IT.
- Kekurangan tenaga IT untuk memulai proyek pengembangan perangkat lunak.
Dengan KAZOKKU, perusahaan dapat mengatasi kendala ini secara efisien dan fokus pada tujuan bisnis utama mereka.Jangan ragu untuk menghubungi KAZOKKU hari ini dan konsultasikan kebutuhan IT Anda dengan tim konsultan KAZOKKU. Kami selalu siap membantu menyediakan kebutuhan Talenta IT di perusahaan Anda. Hubungi KAZOKKU segera!