Tugas System Analyst dan Skill yang Harus Dimiliki di Era Digital

By Feradhita NKD
Tugas System Analyst dan Skill yang Harus Dimiliki di Era Digital

Tugas System Analyst menjadi semakin penting seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi di era digital. Ketika bisnis terus bertransformasi dan mengadopsi solusi digital untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, peran System Analyst hadir sebagai penghubung strategis antara kebutuhan bisnis dan solusi teknologi yang tepat. 

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang tugas System Analyst, peran pentingnya dalam siklus pengembangan sistem, serta keterampilan apa saja yang harus dimilikinya. Berikut penjelasan selengkapnya untuk Anda.

Apa Itu System Analyst?

System Analyst adalah seorang profesional di bidang teknologi informasi yang bertugas untuk menganalisis kebutuhan bisnis dan menerjemahkannya ke dalam bentuk spesifikasi sistem yang dapat dikembangkan oleh tim teknis. Dalam tim pengembangan sistem atau software, System Analyst memiliki peran strategis sebagai jembatan antara pengguna akhir (end user) dan tim pengembang. 

Mereka memastikan bahwa solusi teknologi yang dirancang benar-benar menjawab kebutuhan bisnis dan dapat diimplementasikan secara efektif. Mulai dari proses pengumpulan data, analisis kebutuhan, pembuatan dokumen spesifikasi fungsional, hingga validasi sistem, semua merupakan bagian dari tanggung jawab seorang System Analyst.

Peran ini sering kali disalahartikan atau tumpang tindih dengan posisi lain seperti Business Analyst dan Programmer. Business Analyst umumnya lebih fokus pada analisis proses bisnis dan identifikasi kebutuhan organisasi dari sisi non-teknis. Sementara itu, Programmer bertugas menerjemahkan spesifikasi sistem menjadi baris-baris kode program. System Analyst berada di tengah-tengah keduanya—memahami sisi bisnis seperti Business Analyst, namun juga cukup memahami aspek teknis agar bisa berkomunikasi dengan baik dengan para developer.

Baca Juga: Manajer Adalah: Pengertian, Jenis, dan Tugasnya

Tugas System Analyst 

Dalam proses pengembangan sistem, System Analyst memiliki peran yang sangat penting untuk memastikan bahwa solusi teknologi yang dibangun benar-benar selaras dengan kebutuhan bisnis. Seorang system analyst mempunyai beberapa tugas utama sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan Pengguna

Tugas pertama seorang System Analyst adalah menggali dan memahami kebutuhan dari pengguna atau stakeholder. Proses ini biasanya dilakukan melalui wawancara, observasi, diskusi kelompok, atau studi dokumen yang ada. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi dan ekspektasi terhadap sistem yang akan dibangun.

2. Membuat Dokumen Spesifikasi Sistem

Setelah kebutuhan pengguna berhasil dikumpulkan, tugas System Analyst selanjutnya adalah menyusun dokumen spesifikasi sistem, biasanya dalam bentuk Software Requirement Specification (SRS). Dokumen ini menjadi acuan resmi bagi tim pengembang dalam merancang dan membangun sistem, serta menjadi dasar bagi stakeholder dalam mengevaluasi kesesuaian sistem nantinya.

Dapatkan Tenaga IT Outsourcing Anda Segera!

Solusi hemat biaya untuk menemukan spesialis IT dalam waktu singkat.

Percayakan penyediaan tenaga IT Outsourcing Java Developer, .NET Developer, ReactJS Developer, VueJS Developer, Project Manager, dll kepada KAZOKKU agar Anda dapat fokus pada peningkatan daya saing bisnis.

Konsultasikan kebutuhan tenaga IT Outsourcing Anda secara GRATIS di sini!

3. Merancang Solusi Sistem

Setelah seorang System Analyst memahami kebutuhan pengguna atau bisnis, tugas selanjutnya adalah mendesain bagaimana sistem akan bekerja agar bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Desain ini tidak langsung dalam bentuk coding atau program, tapi berupa rancangan atau gambaran konsep yang bisa dijadikan panduan bagi tim pengembang.

Untuk menjelaskan rancangan ini secara jelas dan terstruktur, System Analyst biasanya menggunakan alat bantu visual seperti:

  • Flowchart: Diagram alur yang menggambarkan langkah-langkah proses dalam sistem.
  • Data Flow Diagram (DFD): Diagram yang menunjukkan bagaimana data mengalir dalam sistem, dari input, proses, hingga output.
  • Entity Relationship Diagram (ERD): Diagram yang menggambarkan hubungan antar data atau entitas dalam sistem, biasanya digunakan untuk desain basis data.

Dengan diagram-diagram ini, semua pihak yang terlibat—baik dari sisi bisnis maupun teknis—bisa lebih mudah memahami bagaimana sistem akan dibangun dan bekerja. Jadi, merancang solusi sistem ini adalah langkah penting untuk mengubah kebutuhan menjadi desain teknis yang bisa diwujudkan oleh tim pengembang.

4. Menjadi Penghubung Antara Tim Teknis dan Bisnis

Tugas System Analyst juga menjadi jembatan antara tim teknis (developer, engineer) dan pihak bisnis (manajer, user). Mereka menyampaikan kebutuhan bisnis dalam bahasa teknis yang bisa dipahami oleh tim IT, sekaligus menerjemahkan solusi teknis agar mudah dimengerti oleh pihak non-teknis. Peran ini sangat krusial untuk menjaga komunikasi tetap lancar dan menghindari miskomunikasi selama proyek berlangsung.

5. Melakukan Validasi dan Verifikasi Sistem

Sebelum sistem diimplementasikan secara penuh, System Analyst akan terlibat dalam proses validasi dan verifikasi. Ini mencakup pengujian apakah sistem sudah dikembangkan sesuai dengan spesifikasi awal dan apakah fungsionalitasnya telah berjalan sebagaimana mestinya. Tahap ini penting untuk memastikan kualitas dan keakuratan sistem.

6. Memberikan Dukungan Saat dan Setelah Implementasi

Peran System Analyst tidak berhenti setelah sistem selesai dikembangkan. Mereka juga berperan penting saat proses implementasi dan sesudahnya. Selama masa transisi, System Analyst membantu memastikan bahwa sistem berjalan sesuai rencana, memberikan pelatihan kepada pengguna akhir (end-user) jika diperlukan, serta menjawab pertanyaan atau kendala yang muncul. Setelah implementasi, mereka juga turut memantau kinerja sistem, menerima masukan dari pengguna, dan berkoordinasi dengan tim teknis untuk melakukan penyesuaian atau perbaikan jika diperlukan. 

Baca Juga: 4 Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak Populer

Skill yang Harus Dimiliki System Analyst di Era Digital

Berikut beberapa skill yang perlu dikuasai oleh seorang System Analyst:

1. Kemampuan Komunikasi yang Kuat

Karena memiliki tugas atau peran sebagai penghubung antara tim teknis dan pihak bisnis, System Analyst perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Ini mencakup kemampuan menyampaikan ide secara jelas, mendengarkan kebutuhan pengguna, dan menyusun dokumentasi yang mudah dipahami oleh berbagai pihak.

2. Analisis dan Problem Solving

Kemampuan berpikir logis dan analitis sangat penting untuk menggali kebutuhan, mengidentifikasi masalah, dan merancang solusi yang efisien. Skill ini membantu dalam membuat sistem yang benar-benar menjawab permasalahan di lapangan.

3. Pemahaman Bisnis dan Industri

System Analyst perlu memahami konteks bisnis tempat ia bekerja. Wawasan ini membantu mereka merancang sistem yang tidak hanya fungsional, tetapi juga mendukung strategi dan proses bisnis secara keseluruhan.

4. Pengetahuan Teknis (Database, API, dll.)

Meskipun bukan seorang programmer, System Analyst tetap perlu memiliki dasar yang kuat dalam aspek teknis, seperti memahami struktur database, konsep API, dan cara kerja sistem. Pengetahuan ini memudahkan mereka dalam berkoordinasi dengan tim pengembang serta menyusun dokumentasi teknis yang akurat.

5. Kuasai Tools Modern (misalnya: UML, BPMN, JIRA, Figma, dsb.)

Seiring berkembangnya teknologi, tugas System Analyst juga menuntut penguasaan berbagai tools modern yang mendukung proses analisis dan dokumentasi. Tools seperti UML dan BPMN digunakan untuk memvisualisasikan alur sistem, sementara JIRA dan Figma membantu dalam pengelolaan proyek dan kolaborasi desain UI/UX.

6. Adaptif terhadap Perubahan Teknologi

Di era yang serba cepat ini, teknologi terus berkembang. Seorang System Analyst dituntut untuk selalu siap belajar hal baru dan beradaptasi dengan teknologi atau metodologi terkini—baik itu Agile, DevOps, hingga integrasi sistem berbasis cloud—agar solusi yang dihasilkan tetap relevan dan future-ready.

Baca Juga: Apa Itu UI UX Designer? Simak, Ini Tugasnya di Perusahaan

Secara garis besar, tugas System Analyst di era digital bukan hanya soal merancang sistem, tetapi juga menjembatani kebutuhan bisnis dan solusi teknologi secara efektif. Dengan skill yang tepat, peran ini menjadi kunci dalam memastikan keberhasilan proyek digital di berbagai industri. 

Bagi Anda yang sedang mencari peluang karier sebagai System Analyst, atau perusahaan yang membutuhkan tenaga profesional IT secara kontrak, KAZOKKU hadir sebagai solusi yang tepat. Kami menyediakan layanan IT staffing yang menghubungkan talenta terbaik dengan kebutuhan perusahaan, secara fleksibel dan efisien.

Klik Peluang Kerja Talenta IT jika Anda sedang mencari karier sebagai System Analyst maupun profesional IT lainnya. Klik Solusi Staffing IT untuk perusahaan yang membutuhkan staf System Analyst atau tenaga IT kontrak sesuai kebutuhan proyek.

Feradhita NKD

Hai, saya adalah content writer yang memiliki minat di bidang IT, manajemen SDM, dan staffing. Dengan latar pendidikan komunikasi, saya menyajikan informasi yang mudah dipahami seputar staffing talenta IT dan solusi outsourcing tenaga kerja IT.

Artikel Terkait

Contact Us