Cara Hitung Lembur Karyawan, Ini Rumus dan Contohnya

By Feradhita NKD
Cara Hitung Lembur Karyawan, Ini Rumus dan Contohnya

Banyak yang masih bingung tentang cara hitung lembur karyawan sesuai aturan yang berlaku. Dalam dunia kerja, lembur sudah menjadi hal yang cukup umum, terutama di perusahaan dengan beban kerja tinggi atau target ketat. Namun, meskipun sering dilakukan, masih banyak karyawan yang belum memahami bagaimana sebenarnya lembur dihitung dan berapa upah tambahan yang seharusnya mereka terima.

Secara sederhana, lembur adalah waktu kerja yang dilakukan di luar jam kerja normal yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Setiap jam lembur memiliki nilai upah tambahan yang wajib dibayarkan kepada karyawan sebagai bentuk kompensasi atas waktu dan tenaga ekstra yang diberikan. Karena itu, mengetahui cara menghitung lembur dengan benar sangatlah penting. Dengan pemahaman yang tepat, perusahaan dapat memastikan hak karyawan terpenuhi sekaligus tetap mematuhi peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.

Komponen yang Diperhatikan saat Menghitung Lembur

Sebelum membahas cara hitung lembur, ada beberapa komponen penting yang perlu diketahui terlebih dahulu. Komponen ini menjadi dasar untuk menentukan berapa besar nilai lembur per jam yang akan dibayarkan kepada karyawan. Tanpa memahami hal-hal ini, hasil perhitungannya bisa keliru dan tidak sesuai ketentuan yang berlaku.

1. Gaji Pokok dan Tunjangan Tetap

Gaji pokok merupakan pendapatan utama yang diterima karyawan setiap bulan, sedangkan tunjangan tetap adalah tambahan penghasilan yang diberikan secara rutin dan tidak berubah nilainya, seperti tunjangan transportasi tetap atau tunjangan jabatan. Kedua komponen ini harus digabungkan untuk menentukan dasar perhitungan upah lembur.

Penting untuk diingat bahwa tunjangan yang bersifat tidak tetap seperti uang makan harian, bonus, atau insentif berdasarkan kinerja tidak termasuk dalam perhitungan lembur. Hanya gaji pokok + tunjangan tetap yang digunakan.

2. Jumlah Jam Kerja Normal

Menurut peraturan ketenagakerjaan di Indonesia, jam kerja normal ditetapkan selama 40 jam per minggu. Pembagiannya bisa berbeda tergantung sistem kerja yang digunakan oleh perusahaan yaitu 7 jam per hari untuk sistem 6 hari kerja, atau 8 jam per hari untuk sistem 5 hari kerja. Waktu kerja di luar jam tersebut sudah termasuk kategori lembur dan berhak mendapatkan tambahan upah.

3. Tarif Lembur per Jam Sesuai Ketentuan

Tarif lembur per jam dihitung berdasarkan upah bulanan dibagi dengan 173 jam, yang merupakan standar jam kerja rata-rata per bulan menurut aturan Kementerian Ketenagakerjaan. Hasil pembagian ini digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai lembur per jam.

Baca Juga: Tugas General Affair & Keterampilan yang Perlu Dikuasai

Ketentuan Cara Hitung Lembur Karyawan di Hari Kerja

Setelah mengetahui komponen dasar dalam menghitung lembur, langkah berikutnya adalah memahami rumus resmi perhitungan upah lembur yang ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Rumus ini menjadi acuan standar bagi semua perusahaan dalam menentukan besaran bayaran lembur karyawan.

Dapatkan Tenaga IT Outsourcing Anda Segera!

Solusi hemat biaya untuk menemukan spesialis IT dalam waktu singkat.

Percayakan penyediaan tenaga IT Outsourcing Java Developer, .NET Developer, ReactJS Developer, VueJS Developer, Project Manager, dll kepada KAZOKKU agar Anda dapat fokus pada peningkatan daya saing bisnis.

Konsultasikan kebutuhan tenaga IT Outsourcing Anda secara GRATIS di sini!

  • Untuk jam lembur pertama, karyawan berhak menerima 1,5 kali upah per jam.
  • Untuk setiap jam lembur berikutnya, tarifnya meningkat menjadi 2 kali upah per jam.

Kemudian untuk rumus upah per-jam adalah sebagai berikut:

Upah per jam = (1/173) x (Gaji Pokok + Tunjangan Tetap)

Ketentuan Cara Hitung Lembur Karyawan di Hari Libur

a. Bagi perusahaan dengan sistem kerja 6 hari dan total 40 jam per minggu:

Untuk lembur pada hari libur resmi:

  • Jam pertama hingga jam ketujuh dibayar 2 kali lipat dari upah per jam.
  • Jam kedelapan dibayar 3 kali lipat dari upah per jam.
  • Jam kesembilan hingga jam kesebelas dibayar 4 kali lipat dari upah per jam.

Jika hari libur resmi bertepatan dengan hari kerja terpendek (Jumat), maka perhitungannya sedikit berbeda:

  • Jam pertama sampai jam kelima dibayar 2 kali upah per jam.
  • Jam keenam dibayar 3 kali upah per jam.
  • Jam ketujuh hingga jam kesembilan dibayar 4 kali upah per jam.

b. Bagi perusahaan dengan sistem kerja 5 hari dan total 40 jam per minggu:

  • Jam pertama hingga jam kedelapan dibayar 2 kali lipat dari upah per jam.
  • Jam kesembilan dibayar 3 kali lipat dari upah per jam.
  • Jam kesepuluh hingga jam kedua belas dibayar 4 kali lipat dari upah per jam.

Baca Juga: Teknik Wawancara Kerja dan Contoh Pertanyaan yang Diajukan

Contoh Cara Hitung Lembur Karyawan di Hari Kerja

Data karyawan:

  • Gaji pokok: Rp 4.000.000
  • Tunjangan tetap: Rp1.000.000
  • Total jam lembur: 3 jam

Langkah 1: Hitung Upah per Jam

Upah per jam = (1/173) x (Rp4.000.000 + Rp1.000.000) =  Rp 28.902

Langkah 2: Hitung Total Upah Lembur

  • Jam lembur pertama = 1,5 × Rp 28.902 = Rp 43.353
  • Dua jam lembur berikutnya = 2 × Rp28.902 × 2 = Rp 115.608

Langkah 3: Total Keseluruhan Upah Lembur

Rp 43.353 + Rp 115.608 = Rp 158.961

Contoh Cara Hitung Lembur Karyawan di Hari Libur

Contoh perhitungan berikut masih menggunakan data karyawan yang sama seperti pada bagian sebelumnya, yaitu dengan upah per jam sebesar Rp 28.902.

Jika seorang karyawan bekerja selama 9 jam pada hari libur, maka perhitungan upah lemburnya adalah sebagai berikut:

  • 7 jam pertama: 2 × Rp28.902 = Rp 57.804 per jam
  • Jam ke-8: 3 × Rp28.902 = Rp 86.706 per jam
  • Jam ke-9: 4 × Rp28.902 = Rp 115.608 per jam

Jadi, total upah lembur untuk 9 jam kerja pada hari libur adalah:
(7 × Rp 57.804) + Rp 86.706 + Rp 115.608 = Rp 606.942

Baca Juga: Keterampilan yang Paling Banyak Dicari Perusahaan & Diburu HRD

Memahami cara menghitung lembur karyawan dengan benar merupakan hal penting bagi setiap perusahaan agar hak pekerja terpenuhi sekaligus menjaga kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan. Dengan mengikuti rumus resmi dari Kemenaker, perusahaan dapat memastikan sistem penggajian berjalan transparan dan adil.

Bagi HR yang membutuhkan tenaga tambahan untuk mendukung proyek IT di perusahaannya, KAZOKKU siap membantu melalui layanan outsourcing tenaga ahli IT profesional. Seluruh urusan administratif termasuk pengelolaan kontrak, absensi, hingga perhitungan lembur ditangani oleh KAZOKKU, sehingga perusahaan Anda dapat fokus sepenuhnya pada pengembangan dan penyelesaian proyek IT. Hubungi kami sekarang untuk info lebih lanjut!

Feradhita NKD

Hai, saya adalah content writer yang memiliki minat di bidang IT, manajemen SDM, dan staffing. Dengan latar pendidikan komunikasi, saya menyajikan informasi yang mudah dipahami seputar staffing talenta IT dan solusi outsourcing tenaga kerja IT.

Artikel Terkait

Contact Us